Pemerintah Memperkenalkan Sekolah Garuda, Langkah Strategis untuk Keseimbangan Akses dan Akselerasi Talenta Berprestasi

memperkenalkan Sekolah Garuda, Rabu (8/10).
Program ini merupakan sebuah inisiatif terpadu yang terdiri dari dua skema utama, yaitu Sekolah
Garuda Baru dan Sekolah Garuda Transformasi. Keduanya dirancang secara sinergis untuk
meningkatkan kualitas dan memperluas keseimbangan akses pendidikan di seluruh Indonesia.
Sampai tahun 2029, akan dibangun 20 Sekolah Garuda Baru. Pada tahun 2025, empat sekolah akan
dibangun dengan target mulai beroperasi di tahun ajaran 2026/2027. Kemudian, diharapkan akan
terbentuk 80 Sekolah Garuda Transformasi hingga 2029

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto
mengungkapkan bahwa Sekolah Garuda adalah program strategis nasional yang lahir dari visi besar
Presiden Prabowo Subianto melalui Program Hasil Terbaik Cepat Nomor 4, yaitu membangun
sekolah-sekolah unggul terintegrasi di setiap kabupaten. Hal ini disampaikannya dalam agenda
“Mengenal Sekolah Garuda: Harapan Baru Pendidikan Unggul”. Acara ini serentak digelar di 16
titik wilayah Indonesia.
“Sekolah Garuda berdiri di atas tiga pilar utama, yakni penyeimbang akses bagi seluruh anak bangsa
agar dapat berprestasi, inkubator pemimpin untuk menyiapkan generasi emas Indonesia 2045,
terutama di bidang sains dan teknologi, serta pendidikan berkualitas yang menyatu dengan
pengabdian masyarakat,” ujar Menteri Brian.
Mendiktisaintek menjelaskan bahwa Sekolah Garuda Baru akan dibangun dari nol di wilayah
dengan akses pendidikan yang masih terbatas. Sedangkan Sekolah Garuda Transformasi yang
dikembangkan SMA/MA yang telah ada, untuk memperkuat potensi unggul para siswanya, agar
mampu menembus kampus terbaik dunia. Dengan ekosistem yang terwujud dalam dua skema ini,
Sekolah Garuda bukan sekadar pembangunan sekolah, tetapi sebuah investasi jangka panjang untuk
melahirkan generasi Indonesia yang cerdas, berdaya saing global, dan tetap berpijak pada nilai-nilai
lokal.
“Sekolah Garuda ini memang kita siapkan untuk melahirkan para petarung, Garuda-Garuda muda,
yang lawannya bukan lagi sesama anak bangsa, tetapi negara lain. Singapura, China, Jepang,
Amerika bisa bikin apa, kita juga harus bisa. Itulah yang nanti dilahirkan oleh Sekolah Garuda,
petarung-petarung dengan level yang siap bersaing, meyakinkan diri bahwa kita mampu
berkompetisi dengan siswa-siswa dari negara lain, dan kita pasti bisa,” tegas Menteri Brian.

Program Sekolah Garuda hadir sebagai respons yang dirancang untuk menjadi katalisator
transformasi pendidikan nasional. Dengan model sekolah berasrama, kurikulum berstandar
internasional, dan fokus pada pemerataan akses, Sekolah Garuda bertujuan menumbuhkan generasi
pemimpin dan inovator yang holistik, berdaya saing global, dan siap berkontribusi pada visi
Indonesia Emas 2045.
Dua Skema Ekosistem Pendidikan
Program ini memiliki dua skema utama, yaitu membangun sekolah baru di daerah yang belum
memiliki SMA unggul, serta membina sekolah-sekolah yang sudah ada, agar para siswa mampu
bersaing hingga ke perguruan tinggi tingkat dunia.
“Dengan ekosistem yang terwujud dalam dua skema ini, Sekolah Garuda bukan sekadar
pembangunan sekolah, tetapi sebuah investasi jangka panjang untuk melahirkan generasi Indonesia
yang cerdas, berdaya saing global, dan tetap berpijak pada nilai-nilai lokal,” tutur Menteri Brian.
Sekolah Garuda Baru adalah sekolah yang dibangun dari nol di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan
Terluar (3T), serta daerah yang masih memiliki keterbatasan akses terhadap pendidikan unggul.
Sekolah ini dirancang sebagai ekosistem pembelajaran inklusif dengan kurikulum berbasis data,
fasilitas yang efisien, dan program pengabdian masyarakat sebagai bagian dari proses belajar.
Sekolah Garuda Transformasi merupakan program penguatan bagi SMA/MA yang sudah ada, agar
mampu mengoptimalkan potensi siswa dan sekolah menuju standar pendidikan kelas dunia.
Program ini meliputi pembinaan bagi siswa, peningkatan kapasitas guru, serta penguatan
manajemen sekolah.
Pengenalan serentak Sekolah Garuda sendiri dilakukan di 16 wilayah seluruh Indonesia. Terdiri
dari 12 titik Sekolah Garuda Transformasi dan empat titik lokasi pembangunan Sekolah Garuda
Baru. Sebanyak 12 Sekolah Garuda Transformasi meliputi SMAN 10 Fajar Harapan, Aceh; SMA
Unggul Del, Sumatera Utara; MAN Insan Cendekia Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan; SMAN
Unggulan MH Thamrin, DKI Jakarta; SMA Cahaya Rancamaya, Jawa Barat; SMA Taruna
Nusantara, Jawa Tengah; SMA Pradita Dirgantara, Jawa Tengah; SMAN 10 Samarinda,
Kalimantan Timur; SMAN Banua BBS, Kalimantan Selatan; MAN Insan Cendekia Gorontalo,
Gorontalo; SMAN Siwalima Ambon, Maluku; dan SMA Averos Sorong, Papua Barat Daya.
Lokasi pembangunan Sekolah Garuda Baru yang turut dikenalkan dalam kesempatan kali ini
terdapat di Belitung Timur; Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur; Konawe Selatan,
Sulawesi Tenggara; dan Bulungan, Kalimantan Utara.
Dengan implementasi yang cermat dan komitmen berkelanjutan, Sekolah Garuda tidak hanya akan
melahirkan talenta kelas dunia, tetapi juga menjadi model pendorong peningkatan kualitas
pendidikan di Indonesia.
Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi

Laman : https://kemdiktisaintek.go.id/
FB Fanpage : https://www.facebook.com/share/1W4TzwrvrR/?mibextid=LQQJ4d
Instagram : https://www.instagram.com/kemdiktisaintek.ri/
Twitter : https://x.com/Kemdiktisaintek
Youtube : https://www.youtube.com/@kemdiktisaintek
Tiktok : https://www.tiktok.com/@kemdiktisaintek
E-Magz Google Play : Satu Dikti

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *