Mimbar Akademik FTIK Edisi Juni 2025: Bahas Potensi Bahaya Gempa Bumi di Sumatera Berdasarkan Data Satelit

Lampung Selatan, 26 Juni 2025 – Fakultas Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan (FTIK) Institut Teknologi Sumatera (Itera) kembali menyelenggarakan kegiatan Mimbar Akademik, sebuah forum ilmiah yang menjadi ruang berbagi hasil riset dan bertukar gagasan antar civitas akademika. Pada kesempatan kali ini, tema yang diangkat adalah “Sumatera dalam Bahaya: Mengungkap Potensi Gempa Bumi Berdasarkan Data dari Langit.”

Acara dibuka dengan laporan kegiatan oleh Ketua Senat Akademik FTIK, M. Bobby Rahman, Ph.D. yang menegaskan bahwa kegiatan mimbar akademik merupakan wadah penting untuk diseminasi hasil riset dosen dan peneliti, serta memperkuat kolaborasi antar kelompok keilmuan di lingkungan FTIK Itera. Beliau juga menambahkan bahwa suasana diskusi yang dibangun dalam forum ini bersifat egaliter, sehingga tata letak ruangan disusun melingkar agar mendorong partisipasi setara dan interaktif antar peserta.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Eng. Khairurrijal, secara resmi membuka kegiatan ini. Dalam sambutannya, beliau menekankan urgensi tema yang diangkat, mengingat wilayah Sumatera, termasuk Provinsi Lampung, berada di kawasan yang rawan terhadap berbagai bencana geologi, khususnya gempa bumi. Pemanfaatan data penginderaan jauh dan teknologi geospasial dalam memetakan potensi gempa menjadi langkah penting dalam mitigasi dan perencanaan kebencanaan di masa depan.

Sesi utama menghadirkan narasumber Satrio Muhammad Alif, S.T., M.T., Ph.D., dari Kelompok Keilmuan Komputasi dan Dinamika Geospasial, yang memaparkan hasil riset terkini terkait potensi gempa di wilayah Sumatera berdasarkan analisis data satelit. Paparan ini memperlihatkan pendekatan ilmiah berbasis teknologi dalam memahami dinamika tektonik di kawasan tersebut.

Dua penanggap turut memperkaya diskusi, yakni Akbar Wahyu Nugraha, S.T., M.T. (KK Komputasi dan Dinamika Geospasial), dan Dr. Eng. Rendy Perdana Khidmat (KK Arsitektur Adaptasi Ekologi), yang memberikan perspektif lintas disiplin terkait implementasi hasil riset untuk perencanaan tata ruang dan bangunan adaptif terhadap risiko gempa.

Para peserta yang hadir menunjukkan antusiasme tinggi dalam menyimak dan menanggapi paparan. Berbagai pertanyaan, klarifikasi, serta konfirmasi atas hasil riset terbaru mengalir dalam sesi diskusi yang hidup, mencerminkan semangat akademik dan kehausan terhadap pengetahuan yang relevan dengan tantangan nyata di lapangan. (penulis: Mustarakh Gelfi, S.T., M.Sc., Ph.D., Dosen Program Studi Teknik Kelautan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *