Mahasiswa Sipil ITERA Ikuti Riset 3D Printing Semen Futuristik di Taiwan

Tiga mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Sumatera (Itera) kembali mengukir prestasi internasional. Mereka berkesempatan mengikuti The Taiwan Experience Education Program (TEEP) di National Ilan University, Taiwan. Pada tanggal 13 hingga 27 Agustus 2025. Ini sebuah program bergengsi yang dirancang untuk memberikan pengalaman riset sekaligus memperkenalkan mahasiswa pada kehidupan akademik global.

Mahasiswa yang terpilih mengikuti program ini adalah Eliza Awalia Rahma (122210157), Aura Zakia Salsabila (122210155), dan Mita Septi Widiarti (122210177). Ketiganya berangkat dengan pendampingan dari dosen Teknik Sipil ITERA, Andry Yuliyanto, S.T., M.T., M.Sc., yang turut memastikan penelitian berjalan dengan baik serta memberi arahan akademik selama program berlangsung.

Di National Ilan University, mereka terlibat dalam penelitian yang berfokus pada penerapan teknologi 3D Printing berbasis semen futuristik. Teknologi ini kini tengah naik daun di dunia konstruksi karena dianggap mampu menjawab tantangan pembangunan modern yang menuntut efisiensi waktu, penghematan material, serta fleksibilitas desain. Melalui riset ini, para mahasiswa tidak hanya mempelajari aspek teknis, tetapi juga memahami potensi besar 3D Printing dalam menghadirkan solusi konstruksi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Namun, pengalaman mereka di Taiwan tidak berhenti pada kegiatan laboratorium. Kehidupan kampus di negeri Formosa itu juga memberikan pelajaran berharga. Para mahasiswa dituntut untuk lebih mandiri dalam mengatur aktivitas sehari-hari, mulai dari kebutuhan dasar hingga penyesuaian dengan budaya lokal. Dalam bidang akademik, mereka berhadapan dengan standar riset yang lebih disiplin dan ketat dibandingkan di Indonesia. Proses pengujian di laboratorium dilakukan secara detail, dengan memanfaatkan peralatan berteknologi tinggi yang memungkinkan eksperimen berjalan lebih presisi. Semua itu membentuk karakter kerja yang lebih teliti, tekun, dan terorganisir.

Pengalaman lintas budaya dan akademik ini tentu menjadi modal penting bagi para mahasiswa. Selain memperluas wawasan internasional, mereka juga mendapatkan gambaran nyata tentang bagaimana dunia pendidikan tinggi dan riset dijalankan di luar negeri. Hal ini diharapkan dapat menjadi inspirasi, tidak hanya bagi mereka sendiri, tetapi juga bagi rekan-rekan mahasiswa di ITERA untuk terus mengembangkan diri dan berani mengambil kesempatan di kancah global.

“Harapan kami, pengalaman dan ilmu yang dibawa pulang dari Taiwan dapat bermanfaat bagi perkembangan dunia konstruksi di Indonesia, sekaligus memacu semangat mahasiswa lain untuk berprestasi di level internasional,” ujar dosen pendamping Andry Yuliyanto.
Dengan keikutsertaan dalam program TEEP ini, mahasiswa sipil ITERA membuktikan bahwa generasi muda Indonesia memiliki kapasitas untuk bersaing dan berkontribusi dalam perkembangan teknologi konstruksi dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *