Mahasiswa Program Studi Arsitektur meraih Juara 1 pada Sayembara Design Arsitektur Nasional ARTMOFEST 4

Berita membanggakan datang dari mahasiswa Program Studi Arsitektur atas nama Zidan Al Riski Ridho P, Firdaus Akbar, dan Triana Lubis, dengan menjuarai kompetisi desain tingkat nasional ARTMOFEST 4 dengan tema “How moderate and culture be sustained in 5.0?” yang diselenggarakan oleh UIN Walisongo Semarang. Sayembara ini mengutamakan konsep hidup bermoderat dan mempertahankan kebudayaan pada masa yang akan datang dalam satu ruang public space, terminologi ‘public space’ dimana Masyarakat bisa berkumpul,saling bertukar pikiran, dengan saling menghargai antar umat beragama, umat berbudaya, bahkan antar manusia satu dan manusia lainnya. Melalui kompetisi ini, diharapkan nilai kearsitekturan mampu mencerminkan kehangatan perbedaan tersebut melalui ruang positif yang dapat menerima semua pengunjung dalam kelompok, kondisi, ras, agama apapun. Sayembara ini mengundang dewan juri dari arsitek yang sudah mumpuni dan memiliki reputasi sangat baik di Indonesia diantaranya Arsitek Ary Indra dan dari Aboday, Arsitek Ir. Eko Prawoto, M.Arch, IAI., Prof. Totok Roesmanto, M.Eng., ketua tim ahli cagar budaya Jawa Tengah. 

Zidan dan Tim menceritakan perjalanan mereka hingga mendapatkan juara satu pada sayembara ini. Tepatnya pada “Sayembara Artmofest 2023: How moderate and culture be sustained in 5.0?”. Kami memutuskan untuk mengikuti sayembara ini untuk mengisi waktu luang kami pada masa liburan perkuliahan. Dua minggu sebelum submission deadline kami melakukan diskusi pertama kami dengan membedah isi TOR sayembara. Apa sebenarnya goals pada desain kali ini? Pada diskusi-diskusi selanjutnya kami terus menerus membahas konsep yang ingin kami kembangkan. Dalam proses diskusi banyak pertimbangan tentang langkah yang ingin kami ambil, dengan menggabungkan beberapa buah pikiran masing-masing dari kami. Seminggu sebelum deadline kami memutuskan untuk mengambil langkah yang berbeda. Dengan mengambil titik start yang berbeda kami membawa konsep yang dinamakan “CONVERGE”. Kami yakin arsitektur tidak selalu tentang bangunan melainkan sebuah ruang juga dapat dikatakan sebagai arsitektur. 

“CONVERGE” dengan kode peserta 147 yang dapat dikatakan ada sekitar 147 tim yang mendaftarkan diri dan akhirnya hanya 85 tim yang mengumpulkan karya, tidak disangka karya kami dapat diterima oleh para juri dan dapat menembus Top 10 berhasil melampaui 75 karya lainnya. Tidak jauh dari hari itu kami mendapat kabar bahwa karya kami berada di Top 5 melampaui karya-karya yang hebat lainnya, dalam Top 5 kami bersandingan dengan beberapa kampus ternama, diantaranya ada Universitas Indonesia, Universitas Pelita Harapan, Universitas Diponegoro, dan Universitas Katolik Parahyangan. Bermodalkan dukungan dan ilmu yang kami pelajari selama duduk dibangku perkuliahan kami memberanikan diri maju ke Kota Semarang dari Kota Bandar Lampung untuk melakukan presentasi Top 5 demi menggapai ilmu, pengalaman, serta juara dalam berkompetisi. Syukur, perjuangan kami membuahkan hasil, kami meraih juara 1 dalam perlombaan ini dan pulang dengan keadaan Bahagia dan bangga atas pencapaian kami, besar harapan kami untuk membawa kemenangan ini sebagai upaya kami dalam memberikan nama baik bagi Institut Teknologi Sumatera. Dengan mengikuti program UKSERP 2023 ini, diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan reputasi Program Studi Arsitektur ITERA.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *