Lewat Program “Ruang Kita”, Tim Dosen Itera Sulap Perumahan Restu Bumi Jadi Ramah Anak dan Mudah Dijangkau.

Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Institut Teknologi Sumatera (Itera) dari Kelompok Keilmuan Socio-Spatial Design sukses merampungkan penataan lingkungan di Perumahan Restu Bumi Residence, Sabah Balau, Lampung Selatan. Melalui program bertajuk “Ruang Kita”, tim gabungan dosen dan mahasiswa ini menghadirkan solusi desain partisipatif untuk mengatasi masalah navigasi dan keselamatan di lingkungan perumahan tersebut. Ketua Tim Pengabdian, Stirena Rossy Tamariska, S.T., M.Ars., Ph.D., menjelaskan bahwa program ini berangkat dari kegelisahan warga terkait tata letak blok hunian yang terpencar dan minimnya penanda identitas lingkungan. Kondisi ini kerap menyebabkan tamu maupun kurir logistik mengalami disorientasi atau tersesat saat mencari alamat.

“Selain masalah navigasi, kami juga menemukan isu krusial terkait keselamatan. Banyak anak-anak bermain di jalan lingkungan tanpa adanya rambu peringatan, sehingga rentan terhadap risiko kecelakaan dari kendaraan yang melintas,” ujar Stirena.

Untuk menjawab permasalahan tersebut, tim dosen menerapkan pendekatan lintas disiplin yang menggabungkan keilmuan Arsitektur dan Desain Komunikasi Visual (DKV). Solusi yang ditawarkan mencakup dua aspek utama: intervensi fisik untuk keselamatan dan perancangan sistem penunjuk arah (wayfinding). Realisasi fisik program mencapai puncaknya pada Sabtu, 13 Desember 2025. Bersama warga setempat, Tim Itera memasang 15 unit plang di berbagai titik strategis. Unit tersebut terdiri dari 13 plang penunjuk arah blok untuk memudahkan navigasi, dan 2 rambu keselamatan bertuliskan “Pelan-pelan Banyak Anak-Anak” di area ruang terbuka.

Salah satu tantangan terbesar dalam program ini adalah karakteristik warga yang mayoritas merupakan pekerja dengan mobilitas tinggi, sehingga waktu luang hanya tersedia di akhir pekan. Menyiasati hal ini, tim menerapkan metode Participatory dengan strategi diskusi berjenjang melalui perwakilan warga (“Tim Kecil”) agar proses desain tetap efektif tanpa mengganggu jam kerja. Antusiasme warga terbukti sangat tinggi. Deddy Sp, selaku tokoh masyarakat setempat, mengapresiasi langkah nyata Tim Itera. Warga secara swadaya bergotong royong membantu penggalian pondasi hingga pemasangan tiang.

“Sekarang lingkungan jadi lebih tertata. Tamu tidak bingung lagi, dan pengendara motor jadi lebih pelan saat lewat karena ada rambu peringatan. Kami merasa lebih aman,” ungkap perwakilan warga pasca-pemasangan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari skema Pengabdian kepada Masyarakat Itera Tahun 2025 yang didanai oleh institusi. Melalui program ini, Itera berkomitmen untuk terus hadir memberikan solusi nyata bagi permasalahan lingkungan binaan di Sumatera.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *