Adakan Focus Group Discussion, Fakultas Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan Bangun Kolaborasi Bersama Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Wilayah Lampung Untuk Infrastruktur Ketahanan Pangan

Fakultas Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan mengadakan FGD Infrastruktur Untuk Ketahanan Pangan pada tanggal 19 Februari 2025 di Gedung E Institut Teknologi Sumatera. Forum diskusi ini diikuti oleh Rektor Itera, Dekan FTIK, Dosen Program Studi di FTIK, laboran, dan tenaga kependidikan serta Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Wilayah Lampung beserta tim. 

Tantangan ketahanan pangan akibat perubahan iklim menjadi perhatian serius dalam Forum Group Discussion (FGD). Diskusi ini membahas langkah kedepan yang bisa diambil untuk menjaga pasokan pangan tetap aman, termasuk peran penting infrastruktur dan pengelolaan sumber daya. Salah satu poin yang dibicarakan adalah prediksi krisis pangan pada 2030. Jika tidak ditangani dengan baik, masalah seperti stunting yang sudah lama jadi tantangan di Indonesia bisa semakin parah. Terlebih lagi, Lampung, yang dikenal sebagai lumbung pangan pada Tahun 2024 justru menjadi provinsi termiskin ke empat di Indonesia. Dari sisi distribusi pangan, pentingnya sistem logistik yang efisien jadi sorotan yaitu Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS), Pelabuhan Bakauheni, dan Bandara Radin Inten II.

Bandara tersebut dinilai punya potensi besar untuk memperlancar distribusi hasil pangan untuk memastikan distribusi yang berjalan lancar, diperlukan dukungan teknologi dan kolaborasi antara semua pihak, serta dalam pengelolaan air seperti Daerah Aliran Sungai (DAS) di Lampung dianggap bisa mendukung kebutuhan irigasi pertanian. Penggunaan teknologi seperti irigasi sprinkler dan tetes dengan perangkat IoT juga dipandang penting untuk memaksimalkan pemanfaatan air. Selain itu, kawasan pertanian juga sebaiknya difungsikan tidak hanya untuk produksi, tetapi juga untuk kebutuhan lain yang bisa mendukung ketahanan pangan.Rekomendasi lainnya seperti perbaikan tata kelola pangan, penggunaan pupuk organik, serta pengoperasian kembali Pelabuhan Sebalang. Pengelolaan oleh BUMD dan BUMDes dinilai dapat memperkuat ekonomi daerah

Forum Diskusi ini diharapkan memunculkan langkah nyata untuk menghadapi tantangan ketahanan pangan di masa depan. Dengan dukungan semua pihak dan pengelolaan yang baik, dan Lampung dapat menjadi contoh dalam pengelolaan pangan yang tangguh dan berkelanjutan.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *